Patah Tulang | Penyebab Dan Cara Mengobati Dengan Benar
Patah tulang atau fraktur bisa saja terjadi pada setiap orang. Fraktur merupakan kondisi tulang yang mengalami keparahan dengan perubahan bentuk atau posisi. Bisa terjadi karena benturan, maupun tekanan yang melebihi kekuatan tulang itu sendiri. Selain itu fraktur ini bisa juga dipicu benturan ringan.
Kemungkinan terjadi pada bagian tubuh manapun seperti tulang tangan, kaki, rusuk, pinggul atau selangka. Namun fraktur ini juga bisa terjadi karena pengeroposan atau osteoporosis. Pada dasarnya terjadinya fraktur tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Gejala Patah Tulang Paling Umum
Fraktur tersebut berdasarkan kondisi terdiri dari fraktur tertutup, terbuka, tidak lengkap dan fraktur lengkap. Dari sisi gejala, banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari adanya fraktur ini.
Namun yang paling umum munculnya rasa nyeri yang tidak tertahankan. Nyeri akan semakin terasa ketika bagian yang mengalami patah melakukan gerakan. Sehingga seseorang perlu mengetahui apa ciri-ciri fraktur secara umum.
Selain rasa nyeri yang sangat terasa, orang yang mengalami gejala fraktur adalah terlihat memar dan sedikit membengkak pada area yang mengalami cedera.
Baca Juga: Memahami Keseleo, Gejala, Penyebab & Mengobati
Bengkak tersebut disertai nyeri dan ruam berwarna merah matang. Tidak sedikit orang yang mengalami gejala patah tulang juga merasa kesemutan dan mati rasa pada area yang mengalami cedera.
Sehingga banyak yang sulit menggerakkan bagian tubuh yang mengalami fraktur ini. Jika memaksa untuk menggerakkannya maka area tersebut justru akan terasa semakin nyeri dan memicu pembengkakan yang lebih parah.
Tanda lainnya pada area tulang yang patah tersebut adalah tulang yang mencuat atau menonjol bahkan keluar dari kulit. Hal ini terjadi pada fraktur terbuka.
Sehingga akan muncul deformitas atau sejenis perbedaan bentuk pada area yang cedera tersebut. Hal ini alami terjadi pada seseorang yang mendapatkan benturan tulang sehingga meninggalkan efek lebam, bengkak, hingga perpindahan posisi tulang dari tempatnya.
Penyebab Patah Tulang atau Fraktur yang Umum Terjadi
Salah satu penyebab terjadinya patah tulang ini adalah benturan baik ringan maupun berat. Tekanan pada tulang yang melebihi kekuatan tulang dapat menimbulkan fraktur.
Umumnya tingkat ringan hingga berat tersebut mempengaruhi tingkat keparahan cedera yang terjadi pada bagian tulang manapun. Sehingga tingkat keparahan tersebut memiliki akibat yang berbeda pula.
Selain itu masih ada pemicu atau penyebab lain yang membuat kondisi tulang mengalami cedera, yaitu terjatuh atau terpeleset. Ketika seseorang yang terpeleset atau terjatuh dengan benturan sangat keras, hal ini cukup beresiko untuk tulang.
Terutama yang jatuh karena kecelakaan baik saat berjalan maupun saat berkendara. Kecelakaan tersebut berakibat keparahan tulang yang serius.
Penyebab patah tulang lainnya juga terjadi karena adanya benturan berulang atau baris berbaris. Hentakan berulang bisa saat olahraga sehingga membuat efek pada tulang tersebut. Begitu banyak cedera atau fraktur akibat dari berolahraga. Seperti bermain bola, lari, dan lainnya.
Selain itu juga bisa berasal dari penyakit yang mampu melemahkan tulang. Seperti kelainan genetik, osteoporosis yang menyebabkan tulang rapuh, infeksi hingga kanker tulang.
Hal ini terjadi pada mereka yang berusia lanjut juga wanita diatas usia 50. Bahkan resiko terjadinya fraktur menyerang pada siapa saja yang kurang asupan nutrisi vitamin D dan kalsium.
Selain itu pada orang yang memiliki gaya hidup yang kurang bergerak. Bukan hanya wanita saja, namun pria yang perokok dan sering minum alkohol berpotensi menderita fraktur ini.
Salah satu penyebab terjadinya masalah patah tulang ini juga menyerang pada seseorang yang menderita diabetes melitus, gangguan kelenjar endokrin, gangguan saluran pencernaan, juga mereka yang mengonsumsi obat kortikosteroid dalam waktu lama.
Mengobati Patah Tulang atau Fraktur
Umumnya orang yang mengalami cedera atau fraktur ini membutuhkan penanganan serius seperti operasi. Apalagi bagian yang robek karena efek patah hingga menonjol mendesak kulit.
Hal ini membutuhkan penanganan yang khusus. Jika masalah yang terjadi hanya patah dalam atau patah tertutup, masalah tersebut dapat disembuhkan dengan cara di bebat. Anda hanya perlu memastikan bahwa bagian cedera tersebut tidak bergerak. Sehingga benar-benar pulih seperti sedia kala.
Secara ilmu Ortopedi, sebagian kasus patah pada tulang dapat ditangani tanpa harus melakukan operasi. Karena ada cara berupa gips atau plester cast, ikat jari atau buddy taping, gendongan atau arm Sling dan bidai atau Slab. Namun pilihan tindakan semua tergantung pada bagian, tingkat keparahan, tidak adanya cedera pembuluh darah juga lainnya.
1. Jangan Beraktivitas Terlebih Dahulu
Untuk pertolongan pertama orang yang mengalami cedera atau patah tulang sebaiknya berhenti melakukan aktivitas terlebih dahulu. Karena pergerakan fisik hanya akan memperparah kondisi.
2. Membalut dengan Perban
Selanjutnya adalah membalutnya dengan perban atau ikat dengan kain untuk menjaganya agar tidak berubah posisi.
Posisikan bagian tersebut di atas bantal dan memiliki posisi lebih tinggi. Mencegah pembengkakan dapat dilakukan dengan menghindari panas. Selanjutnya baru melakukan pemeriksaan ke dokter.
3. Penanganan Fraktur Dengan Pijat Khusus
Sebenarnya pada cedera baik terkilir atau patah yang tertutup dan tidak ada luka terbuka bisa memilih alternatif penyembuhan yang cepat.
Di Indonesia sendiri telah familiar dengan pengobatan dengan cara pijat atau urut. Banyak orang yang menderita fraktur tersebut yang memilih pijat khusus tulang baik patah atau terkilir yang sudah profesional di bidangnya.
Karena sebagian besar orang yang sudah membuktikan akan memilih urut tradisional untuk mengurangi dan mempercepat kesembuhan Patah tulang. Namun ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda perhatikan ketika Anda memilih jalan penyembuhan dengan pijat khusus atau terapi fisik.
- Pertama, sebaiknya memilih pijat tulang tidak sembarangan. Karena hal utama adalah memastikan untuk mendapatkan fisioterapis atau terapis yang sudah menjalani pelatihan khusus. Sehingga terapis tersebut telah berpengalaman menangani cedera atau fraktur secara tepat. Terutama yang sudah berlisensi resmi.
- Kedua, pastikan tidak ada patah atau pecahan tulang keluar maupun bengkok parah. Bahkan luka terbuka, infeksi dan lainnya yang tidak memungkinkan terapis untuk memegang bagian tersebut. Karena terapis pijat Patah tulang maupun fisioterapis khusus hanya diperuntukkan untuk patah ringan. Sebenarnya fraktur ini perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Efek dari pijatan dari fisioterapi memberikan efek fisik, efek fisiologi, juga efek psikologi. Menurut survei, pemijatan khusus tulang untuk penanganan masalah ini dalam efek fisiologis dapat mengurangi nyeri. Sekaligus membantu melepaskan endorphin. Bahkan memberikan sedikit relaksasi menyambung fraktur sehingga kembali seperti semula. Hal ini dilakukan pada fraktur ringan tertutup.
Sedangkan pada efek fisik mampu memperbaiki elastisitas jaringan sehingga tidak kaku dan lebih fleksibel kembali. Tidak ada ketegangan jaringan dan mengurangi rasa sakit. Selain itu dapat mengurangi pembengkakan hingga memar. Sehingga peredaran darah lancar.
Terlebih dapat memaksimalkan tulang agar kembali utuh dengan cara cepat. Namun untuk memilih penyembuhan dengan pijat sebaiknya Anda melakukan rontgen patah tulang atau melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Posting Komentar